Avengers Personality Dalam Dunia Kerja

Tulisan ini bukan tentang review sebuah film :)

Tempat di mana kita bekerja pada umumnya merupakan sebuah organisasi besar. Tetapi jika kita meluangkan sedikit waktu untuk melihatnya lebih dekat, pada dasarnya itu adalah sebuah team. Coba kita flash back ke masa2 sekolah dulu, di mana kita sering terlibat dalam banyak tugas kelompok, kita kadang menghadapi kesulitan dalam hal berkomunikasi dengan kelompok lain atau di dalam kelompok kita sendiri. Pada kenyataannya, hal yang kurang lebih sama masih kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari kita di kantor, di tempat kita bekerja saat ini. Kita - baik secara alami maupun organisasi akan terbagi dalam kelompok2 yang disebut dengan team. Team dari berbagai function yang memiliki tugas ber-beda2. Bagi mereka yang berpikir lebih baik bekerja sendiri karena tidak ingin menyesuaikan diri dengan keunikan orang lain, akui saja, tidak akan ada hal seperti itu di dunia saat ini. Lalu kadang kita ber-tanya: anggota team macam apa saya ini sebenarnya? Beberapa orang sering kesulitan memposisikan dirinya di dalam sebuah kelompok.

Apa yang membuat sebuah  team menjadi hebat? Apakah memiliki sekelompok orang dengan kemampuan, minat, dan pemikiran yang tepat bisa lebih membantu? Saya pribadi berpikir tidak selalu demikian. Bahkan, saya sering menyadari bahwa team yang baik tidak harus beranggotakan 'Superman' semua. Kekuatan dan kelemahan setiap anggota akan saling melengkapi satu sama lain dan mendorong dinamika yang lebih baik dalam sebuah team.

Pada kesempatan ini, saya ingin mengambil contoh (- maaf kartun banget) kisah The Avengers. Sekelompok manusia super yang sangat kuat, yang misi utamanya adalah menyelamatkan dunia. Lihatlah mereka, dan kita akan mendapati bahwa setiap orang berbeda dengan caranya sendiri, namun perbedaan mereka menyatukan mereka semua dan menuntun mereka menuju kesuksesan di setiap episode.

ONE is better than one
Hal pertama yang bisa kita pelajari dari The Avengers adalah bahwa "ONE is better than one". Satu team lebih baik dari satu orang. Ini –tentu saja– akan berbeda dengan mengatakan “Lima lebih baik dari satu.”

Mengubah 5 individu menjadi satu kelompok yang solid sangatlah sulit. 
Di sinilah semua anggota harus mengesampingkan ego masing-masing, dan mulai saling mempercayai.

Untuk Avengers (dan kita juga tentunya), itu bukanlah hal yang mudah. Captain America dan Iron Man - misalnya, sering kali memiliki perspektif dan pandangan berbeda tentang banyak hal. Dan kita sering melihat bahwa kompromi tidaklah mudah dalam kasus mereka. Meskipun demikian, mereka menghormati dan mempercayai satu sama lain, karena mereka dapat melihat nilai yang dibawa oleh masing-masing dari mereka ke dalam satu visi. Ketika segala sesuatunya menjadi sangat sulit dan mereka benar-benar perlu bekerja sama, mereka langsung bersatu dan bekerja secara bersamaan untuk menjalankan misi mereka, mengesampingkan perbedaan mereka dan berfokus pada satu tujuan bersama itu.

Sebagai anggota team, wajar saja jika kita menjumpai hari-hari di mana sepertinya kita perlu melangkah dan mengambil alih pekerjaan anggota lain. Itu bagus untuk menjadi inisiatif, tapi dalam kasus ini mungkin menjadi tidak tepat. Berada dalam sebuah team benar-benar mengajari kita bagaimana menerima bahwa segala sesuatunya mungkin tidak berjalan semulus seperti yang kita harapkan, dan orang mungkin membuat kesalahan. Dan tugas kita sebagai anggota team untuk tidak melangkah dan mengungguli yang lain, melainkan mendukung dan menawarkan mereka solusi pada saat itu. Karena sebagian besar dari menjadi sukses hanyalah –untuk menjadi bagian dari sebuah team, dan fokus pada memainkan SATU peran spesifik, daripada mencoba melakukan semuanya sendiri.

Ini sangat mirip dengan Avengers, di mana setiap anggota team memiliki tujuan yang berbeda. Pada level yang lebih besar, Iron Man adalah otaknya, tetapi juga Tony — sosok di balik Iron Man juga seorang yang narsistik — sangat egois. Dia berpikir dirinya sangat istimewa dan superior, yang dalam banyak hal - sayangnya, dia benar. Tony memiliki kepribadian ENTP (Extraversion, Intuition, Thinking, Perception); Kapten adalah pusat moral, dia selalu menghormati komitmen. Steve (Captain America) di sisi lain memiliki kepribadian ISTJ (Introversion, Sensing, Thinking, Judging); Hulk adalah ototnya; Thor memiliki pengetahuan yang sangat luas tentang hal-hal dari dunia luar, dengan kepribadian ESFP (Extraversion, Sensing, Feeling, Perception); Black Widow dan Hawkeye membawa segala macam spionase ke meja perundingan. Dan mereka semua memiliki peran… tetapi TIDAK ADA SATU -pun Avenger yang lebih penting dari yang lain.

Jika Anda tidak terikat oleh ego, melihat orang melakukan sesuatu secara berbeda lebih merupakan suatu kehormatan daripada beban; Anda hanya perlu berpikiran terbuka dan memercayai anggota team Anda, meskipun mereka melakukan hal-hal yang belum pernah Anda lakukan. Memiliki pemahaman tentang aspek lain sangat membantu, tetapi pada akhirnya menjadi bagian dari team berarti hanya melakukan pekerjaan Anda — tidak semua pekerjaan.

Pelajaran yang bisa dipetik adalah: dalam hidup, kita tidak bisa menjadi hebat dalam segala hal — tetapi kita dapat menemukan orang2 yang hebat dalam hal yang tidak kita kuasai. Jika kita mengelilingi diri kita dengan orang-orang yang bisa membantu menopang kelemahan kita, maka kita akan menjadi lebih sukses secara keseluruhan.

Kami bersyukur bahwa di lingkungan tempat kami bekerja terdapat dukungan yang cukup baik kepada para leadernya untuk memahami setiap peran yang ditugaskan, oleh karena itu memudahkan untuk bersinergi dalam team untuk mencapai tujuan bersama kami. Seperti yang mereka katakan, TEAM: Together Everyone Achieve More.


RMunadji

No comments: