Meskipun jarang dibicarakan, persamaan antara psikolog dan salesman mungkin saja lebih signifikan. Orang-orang jarang membuat perbandingan ini karena tujuan dari psikolog dan salesman yang berbeda secara fundamental. Apabila seorang psikolog bertujuan untuk membantu orang lain tanpa menginginkan keuntungan bagi diri mereka, tujuan dari salesman di sisi lain adalah untuk mendapatkan deal.
Saat kita menilik lebih jauh prinsip di baliknya, teknik, maupun sifat-sifat yang dimiliki oleh masing-masing profesi ternyata memiliki banyak persamaan.
Lebih lanjut, mempekerjakan salesman yang memiliki sifat-sifat seorang psikolog tentu juga akan memperkuat sales di perusahaan Anda. Dengan revenue perusahaan dan perkembangan perusahaan secara umum yang bergantung pada kemampuan salesman untuk secara efektif mencari leads dan mengeksekusi deals, timbul kepentingan bagi perusahaan untuk menemukan, merekrut, dan mempekerjakan salespeople yang luar biasa dengan kemampuan untuk membedakan mereka di antara
sales yang kurang kompeten.
Kebanyakan orang berpikir sifat-sifat terkait salesman di antaranya adalah energetik, karismatik, dimotivasi oleh uang, dan tidak kenal menyerah. Berikut adalah 10 sifat utama yang perlu dicari untuk menentukan kemampuan salesman yang juga terlihat dari mereka yang berprofesi sebagai psikolog.
1. Kemampuan untuk Berempati
Ada dua alasan mengapa seorang salesman harus mampu berempati dengan calon klien maupun klien yang sudah ada:
Alasan pertama yaitu orang-orang cenderung membeli sesuatu dari orang yang mereka percayai
dan merasa nyaman bersamanya. Produk dan harga tidak lagi menjadi pertimbangan utama, tetapi siapa orang di balik produk itu yang menjualnya pada klien. Apabila seorang salesman dapat menjalin hubungan yang baik dengan kliennya lebih efektif daripada kompetitornya, maka mereka cenderung akan lebih mudah untuk mendapatkan deal.
Alasan kedua yaitu empati adalah hal yang memungkinkan seorang salesman untuk memahami masalah dan kebutuhan dari klien, yang kemudian akan menggerakkan klien untuk membeli. Penjualan tersebut dapat berhasil karena mempertimbangkan urgensi dari klien, dengan asumsi klien dapat mengapresiasi apa yang ditawarkan salesman.
Psychology Today sering sekali menekankan pentingnya seorang psikolog untuk membangun kepercayaan dan empati dengan klien mereka, di mana ini adalah sifat utama yang menentukan kesuksesan mereka.
Menemukan salesman yang mengetahui bagaimana cara berempati, berhubungan dengan orang lain,
mendengarkan, serta membangun koneksi yang positif sangat penting untuk kesuksesan Anda.
2. Kemampuan untuk Mendengar dan Memiliki Rasa Ingin Tahu Alami
Mendengarkan adalah bagian terpenting dari proses sales apapun. Kemampuan untuk menanyakan
pertanyaan yang menarik, yang memancing pembicaraan dari prospek klien Anda, serta melakukan reflective listening (mendengarkan untuk mencari tahu ide dari pembicara, kemudian menawarkan ide tersebut kembali untuk memastikan bahwa ide tersebut sudah didengar/dipahami) akan memicu prospek klien untuk mengungkapkan masalah-masalah mereka, sehingga Anda mendapatkan pengetahuan untuk mendapatkan deal-nya serta membangun kepercayaan dari prospek klien tersebut.
Bagi psikolog, kemampuan mendengar adalah inti dari pekerjaan mereka. Mengajukan pertanyaan dan mendengarkan dengan baik memungkinkan psikolog untuk mendapat gambaran dari perspektif klien mereka dan menyelesaikan masalah-masalah mereka.
Untuk menjadi pendengar yang baik, psikolog dan salesman harus memiliki rasa ingin tahu yang alami,
selalu menyelidiki lebih lanjut untuk mengetahui akar dari keyakinan, keinginan serta masalah klien.
3. Kemampuan untuk Memposisikan diri di posisi orang lain
Seorang salesman yang luar biasa tahu bagaimana cara berpikir dari sudut pandang orang lain/klien mereka. Mereka harus bisa memahami dan berkomunikasi berdasarkan sudut pandang prospek klien tersebut agar mereka bisa mengarahkan prospek klien untuk mempertimbangkan solusi yang mereka tawarkan.
Dalam melakukan pekerjaannya, seorang psikolog harus bisa berpikir dari perspektif dan posisi kliennya. Memposisikan diri di posisi orang lain adalah fondasi dari empati, yang memungkinkan psikolog dan salesman untuk sukses di pekerjaan mereka.
4. Kecerdasan dan Kemampuan untuk Menarik kesimpulan
Seorang salesman pasti tahu bahwa opini dari prospek klien mereka tidak selalu dikatakan dengan eksplisit. Oleh karena itu, salesman yang baik harus bisa menarik kesimpulan serta asumsi-asumsi yang logis, menemukan poin-poin yang tersirat dari ucapan klien untuk memahami arti sebenarnya dan keinginan mereka, serta mampu memancing masalah-masalah klien secara strategis.
Tak jauh berbeda, tujuan utama dari seorang psikolog adalah untuk memahami perasaan klien mereka
sebenarnya berdasarkan petunjuk baik verbal maupun nonverbal yang diberikan oleh klien.
5. Komunikasi efektif
Seorang salesman harus bisa berbicara dengan persuasif, efektif, serta ringkas. Mereka perlu membaca
karakter dari prospek klien untuk menyesuaikan cara mereka berkomunikasi mulai dari intonasi, diksi,
maupun kecepatan berbicara untuk mencocokkan alur komunikasi mereka dengan klien.
Psikolog terkadang harus menghadapi pasien mulai dari yang berusia di atas 50 tahun hingga baru berusia 10 tahun, oleh karenanya mereka harus memiliki kesadaran dan kontrol yang baik akan cara mereka berbicara dengan klien.
6. Stabilitas dan Pengendalian emosi
Saat klien mengekspresikan rasa frustasi, cemas, maupun ketakutan, penting bagi seorang salesman untuk tetap tenang. Kemampuan untuk menstabilisasi dan mengendalikan emosi seseorang sangat penting untuk menjaga proses sales yang profesional dan efektif.
Kemampuan seorang psikolog untuk mengatur dan berhasil pada konsultasi dengan klien mereka sangat bergantung dari kemampuan mereka untuk memancing perasaan klien tanpa mereka menunjukkan frustasi atau kesedihan pribadi. Untuk masing-masing profesi, apabila gagal dalam mempertahankan ketenangan mereka maka rasa percaya klien berpotensi untuk pudar.
7. Kesabaran
Sabar adalah kualitas utama dari seorang salesman, yang butuh untuk menumbuhkan lead serta mengurusi deals yang dapat memakan waktu hingga berbulan-bulan. Memaksakan sebuah sale terlalu cepat tentu saja dapat merusak deal yang diharapkan.
Bagi seorang psikolog, kesabaran adalah inti pekerjaan mereka. Kemampuan untuk tetap tenang meskipun klien sedang berekspresi maupun meluapkan emosi mereka adalah kemampuan utama yang penting dalam menjalani pekerjaan mereka.
8. Kemampuan Problem solving
Seorang salesman harus dapat membuat alasan-alasan yang logis dan tahu bagaimana cara mengubah sanggahan menjadi jawaban. Salesman yang baik tidak akan menerima "tidak" sebagai jawaban dan mereka mampu melalui penolakan apapun.
Seorang salesman yang baik memiliki kemampuan untuk menjembatani masalah dan solusi, memahami
secara koheren apa yang harus ia lakukan untuk menunjukkan pemikiran yang logis tadi pada prospek klien.
Psikolog seringkali menemui masalah yang tidak diperkirakan sebelumnya, oleh karena itu mereka butuh beradaptasi dan mengganti strategi dengan cepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
9. Self-awareness
Memiliki kesadaran atas diri sendiri serta dampak yang kita timbulkan pada klien sangat penting untuk memastikan bahwa Anda benar-benar terkoneksi dengan klien saat sedang menawarkan suatu deal.
Bagi psikolog, menjadi self-aware memungkinkan mereka untuk memastikan bahwa mereka sedang berada di gelombang yang sama dalam berkomunikasi dengan klien mereka.
10. Kecerdasan Emosional yang tinggi
Kecerdasan emosional adalah hal yang terdapat pada salesman maupun psikolog yang bagus.
Kemampuan untuk memahami, memprediksi, serta bertindak berdasarkan pemahaman Anda tentang perasaan klien sangat penting untuk kesuksesan kedua profesi tersebut.
dan merasa nyaman bersamanya. Produk dan harga tidak lagi menjadi pertimbangan utama, tetapi siapa orang di balik produk itu yang menjualnya pada klien. Apabila seorang salesman dapat menjalin hubungan yang baik dengan kliennya lebih efektif daripada kompetitornya, maka mereka cenderung akan lebih mudah untuk mendapatkan deal.
Alasan kedua yaitu empati adalah hal yang memungkinkan seorang salesman untuk memahami masalah dan kebutuhan dari klien, yang kemudian akan menggerakkan klien untuk membeli. Penjualan tersebut dapat berhasil karena mempertimbangkan urgensi dari klien, dengan asumsi klien dapat mengapresiasi apa yang ditawarkan salesman.
Psychology Today sering sekali menekankan pentingnya seorang psikolog untuk membangun kepercayaan dan empati dengan klien mereka, di mana ini adalah sifat utama yang menentukan kesuksesan mereka.
Menemukan salesman yang mengetahui bagaimana cara berempati, berhubungan dengan orang lain,
mendengarkan, serta membangun koneksi yang positif sangat penting untuk kesuksesan Anda.
2. Kemampuan untuk Mendengar dan Memiliki Rasa Ingin Tahu Alami
Mendengarkan adalah bagian terpenting dari proses sales apapun. Kemampuan untuk menanyakan
pertanyaan yang menarik, yang memancing pembicaraan dari prospek klien Anda, serta melakukan reflective listening (mendengarkan untuk mencari tahu ide dari pembicara, kemudian menawarkan ide tersebut kembali untuk memastikan bahwa ide tersebut sudah didengar/dipahami) akan memicu prospek klien untuk mengungkapkan masalah-masalah mereka, sehingga Anda mendapatkan pengetahuan untuk mendapatkan deal-nya serta membangun kepercayaan dari prospek klien tersebut.
Bagi psikolog, kemampuan mendengar adalah inti dari pekerjaan mereka. Mengajukan pertanyaan dan mendengarkan dengan baik memungkinkan psikolog untuk mendapat gambaran dari perspektif klien mereka dan menyelesaikan masalah-masalah mereka.
Untuk menjadi pendengar yang baik, psikolog dan salesman harus memiliki rasa ingin tahu yang alami,
selalu menyelidiki lebih lanjut untuk mengetahui akar dari keyakinan, keinginan serta masalah klien.
3. Kemampuan untuk Memposisikan diri di posisi orang lain
Seorang salesman yang luar biasa tahu bagaimana cara berpikir dari sudut pandang orang lain/klien mereka. Mereka harus bisa memahami dan berkomunikasi berdasarkan sudut pandang prospek klien tersebut agar mereka bisa mengarahkan prospek klien untuk mempertimbangkan solusi yang mereka tawarkan.
Dalam melakukan pekerjaannya, seorang psikolog harus bisa berpikir dari perspektif dan posisi kliennya. Memposisikan diri di posisi orang lain adalah fondasi dari empati, yang memungkinkan psikolog dan salesman untuk sukses di pekerjaan mereka.
4. Kecerdasan dan Kemampuan untuk Menarik kesimpulan
Seorang salesman pasti tahu bahwa opini dari prospek klien mereka tidak selalu dikatakan dengan eksplisit. Oleh karena itu, salesman yang baik harus bisa menarik kesimpulan serta asumsi-asumsi yang logis, menemukan poin-poin yang tersirat dari ucapan klien untuk memahami arti sebenarnya dan keinginan mereka, serta mampu memancing masalah-masalah klien secara strategis.
Tak jauh berbeda, tujuan utama dari seorang psikolog adalah untuk memahami perasaan klien mereka
sebenarnya berdasarkan petunjuk baik verbal maupun nonverbal yang diberikan oleh klien.
5. Komunikasi efektif
Seorang salesman harus bisa berbicara dengan persuasif, efektif, serta ringkas. Mereka perlu membaca
karakter dari prospek klien untuk menyesuaikan cara mereka berkomunikasi mulai dari intonasi, diksi,
maupun kecepatan berbicara untuk mencocokkan alur komunikasi mereka dengan klien.
Psikolog terkadang harus menghadapi pasien mulai dari yang berusia di atas 50 tahun hingga baru berusia 10 tahun, oleh karenanya mereka harus memiliki kesadaran dan kontrol yang baik akan cara mereka berbicara dengan klien.
6. Stabilitas dan Pengendalian emosi
Saat klien mengekspresikan rasa frustasi, cemas, maupun ketakutan, penting bagi seorang salesman untuk tetap tenang. Kemampuan untuk menstabilisasi dan mengendalikan emosi seseorang sangat penting untuk menjaga proses sales yang profesional dan efektif.
Kemampuan seorang psikolog untuk mengatur dan berhasil pada konsultasi dengan klien mereka sangat bergantung dari kemampuan mereka untuk memancing perasaan klien tanpa mereka menunjukkan frustasi atau kesedihan pribadi. Untuk masing-masing profesi, apabila gagal dalam mempertahankan ketenangan mereka maka rasa percaya klien berpotensi untuk pudar.
7. Kesabaran
Sabar adalah kualitas utama dari seorang salesman, yang butuh untuk menumbuhkan lead serta mengurusi deals yang dapat memakan waktu hingga berbulan-bulan. Memaksakan sebuah sale terlalu cepat tentu saja dapat merusak deal yang diharapkan.
Bagi seorang psikolog, kesabaran adalah inti pekerjaan mereka. Kemampuan untuk tetap tenang meskipun klien sedang berekspresi maupun meluapkan emosi mereka adalah kemampuan utama yang penting dalam menjalani pekerjaan mereka.
8. Kemampuan Problem solving
Seorang salesman harus dapat membuat alasan-alasan yang logis dan tahu bagaimana cara mengubah sanggahan menjadi jawaban. Salesman yang baik tidak akan menerima "tidak" sebagai jawaban dan mereka mampu melalui penolakan apapun.
Seorang salesman yang baik memiliki kemampuan untuk menjembatani masalah dan solusi, memahami
secara koheren apa yang harus ia lakukan untuk menunjukkan pemikiran yang logis tadi pada prospek klien.
Psikolog seringkali menemui masalah yang tidak diperkirakan sebelumnya, oleh karena itu mereka butuh beradaptasi dan mengganti strategi dengan cepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
9. Self-awareness
Memiliki kesadaran atas diri sendiri serta dampak yang kita timbulkan pada klien sangat penting untuk memastikan bahwa Anda benar-benar terkoneksi dengan klien saat sedang menawarkan suatu deal.
Bagi psikolog, menjadi self-aware memungkinkan mereka untuk memastikan bahwa mereka sedang berada di gelombang yang sama dalam berkomunikasi dengan klien mereka.
10. Kecerdasan Emosional yang tinggi
Kecerdasan emosional adalah hal yang terdapat pada salesman maupun psikolog yang bagus.
Kemampuan untuk memahami, memprediksi, serta bertindak berdasarkan pemahaman Anda tentang perasaan klien sangat penting untuk kesuksesan kedua profesi tersebut.
Sumber : https://www.inc.com/jake-newfield/5-psychological-traits-that-make-a-great-salesperson.html
No comments:
Post a Comment