Segmentasi Pasar Berdasarkan SES


Salah satu pertimbangan penting dalam menggagas 𝐬𝐚𝐥𝐞𝐬 𝐭𝐞𝐫𝐫𝐢𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐦𝐚𝐧𝐚𝐠𝐞𝐦𝐞𝐧𝐭 adalah 𝐛𝐮𝐬𝐢𝐧𝐞𝐬𝐬 𝐬𝐭𝐫𝐚𝐭𝐞𝐠𝐲. Di sini perusahaan akan menentukan pola atau metode pengelolaan wilayah penjualan. Perusahaan yang menyasar segmen premium (SES A), bisa jadi memiliki metode pengelolaan sales territory yang lebih mudah jika dibandingkan dengan produk yang menyasar segmen umum atau rata-rata (SES B, SES C, SES D dst).

Nah mungkin teman2 ada yang penasaran apa sih yang dimaksud dengan SES A, SES B dst?

SES – singkatan dari “𝐒𝐨𝐜𝐢𝐨 𝐄𝐜𝐨𝐧𝐨𝐦𝐢𝐜 𝐒𝐭𝐚𝐭𝐮𝐬”, adalah sebuah klasifikasi yang memetakan penduduk (keluarga) berdasarkan kemampuan ekonomi dan status siosial-nya. Dan pada umumnya SES dihitung berdasarkan Pendapatan sebagai tolak ukur. Namun karena beberapa alasan, di Indonesia menggunakan besarnya pengeluaran rutin bulanan sebagai acuan yang lebih akurat. Ini karena tingkat secara demografi di Indonesia belum sampai pada level yang merasa nyaman untuk berbagi info tentang berapa jumlah penghasilannya setiap bulan.

SES di Indonesia, ditentukan oleh beberapa variable seperti Pengeluaran rutin bulanan (Basic Monthly Expenditure), Pendidikan (Education) dan tentu saja pekerjaan (Occupation). Namun dalam konteks business dan komersial, sering kali SES ini digunakan untuk menggolongkan perbedaan kelas ekonomi dalam sebuah masyarakat atau pasar. Menurut Nielsen-Admosphere - sebuah Marketing Research Agency International, SES dapat digolongkan menjadi 5 kelompok yang sering disebut 𝐀𝐁𝐂𝐃𝐄 𝐆𝐫𝐨𝐮𝐩𝐬 – sebagai berikut :

𝐂𝐥𝐚𝐬𝐬 𝐀,
Monthly expenditure = di atas Rp. 3 juta,
Education = Universitas
Occupation = pegawai level atas, pengusaha dsb

𝐂𝐥𝐚𝐬𝐬 𝐁
Monthly expenditure = di antara Rp. 2 - 3 juta,
Education = SMU/ Universitas
Occupation = pegawai menengah, pengusaha dsb

𝐂𝐥𝐚𝐬𝐬 𝐂
Monthly expenditure = di atas Rp. 1 - 2 juta,
Education = SMU
Occupation = pegawai ‘rendah’

Dan seterusnya, 𝐂𝐥𝐚𝐬𝐬 𝐃 dan 𝐂𝐥𝐚𝐬𝐬 𝐄

Sekali lagi, segmentasi pasar menggunakan demografi ini pada dasarnya adalah untuk mengelompokkan penduduk menurut kelompok umur, jenis kelamin atau gender, pendidikan, tingkat kesejahteraan dan sebagainya, yang merupakan variabel-variabel demografi yang akan menentukan besarnya pasar, potensi daya beli, dan perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.

Berdasarkan data AC Nielsen, penduduk Indonesia yang masuk kategori kelompok menengah-atas (SES A dan SES B) adalah sekitar 22%. Prosentase ini diperoleh dari perbandingan data 15 kota besar di seluruh Indonesia. Mungkin agak berbeda dengan data yang dimiliki oleh BPS – Biro riset Pemerintah, yang mencatat hanya 15% penduduk Indonesia masuk di kelompok menengah ke atas.
Kira2 begitu :)

Source : dari berbagai sumber di internet.

#SES
#SocioEconomicStatus
#marketsegmentation
#businessstrategy
#salesterritorymanagement

RMunadji

3 comments:

aut1966 said...

Menarik untuk di simak, ditunggu ke lanjutnya pak

Anonymous said...

Bagus Pak ,untuk insight kami di consumer goods

RMunadji said...

terima kasih pak, semoga bermanfaat ya